PKM Sosialisasi Penggunaan Antibiotik dan Efek Penyalahgunaan Antibiotik Guna Pengendalian Resistensi Antibiotik Di Desa Sanrobone Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar

  • Rasfa yanah Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Arni Isnaini Arfah Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Zulfah midah Departemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: antibiotik, Resistensi antibiotik, Desa Sanrobone, Takalar

Abstract

Istilah antibiotik mencakup semua antimikroba yang digunakan dalam pengobatan dan profilaksis infeksi bakteri. Antibiotik merupakan obat yang sering diresepkan untuk pasien namun sering terjadi penggunaan yang tidak tepat dan berakibat terjadinya resistensi terhadap kuman. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik yang tepat sehingga menyebabkan resistensi antibiotik. Saat ini, pengetahuan masyarakat tentang resistensi antibiotik sangat rendah. Hasil penelitian yang dilakukan WHO dari 12 negara termasuk Indonesia, sebanyak 53-62% berhenti minum antibiotik ketika merasa sudah sembuh. Resistensi antibiotik saat ini menjadi ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat global, sehingga WHO mengkoordinasi kampanye global untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap antibiotik. Metode Yang digunakan adalah memberikan penyuluhan Sosialisasi Penggunaan Antibiotik dan Efek Penyalahgunaan Antibiotik Guna Pengendalian Resistensi Antibiotik di Desa Sanrobone Kecamatan Sanrobone Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Target luaran untuk enambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai Penggunaan Antibiotik dan Efek Penyalahgunaan Antibiotik, memberikan bahan ajar seperti banner, poster, leaflet bergambar yang mudah dimengerti dan dapat dipergunakan setelah kegiatan ini. Berdasarkar dari data hasil kuesioner (pre dan post test) pada peserta, didapatkan peningkatan pemahaman tentang Penggunaan Antibiotik dan Efek Penyalahgunaan Antibiotik Guna Pengendalian Resistensi Antibiotik. Dimana jumlah jawaban benar meningkat pada hasil pre-test (evaluasi). Dari hasil evaluasi tersebut, kami tim pengabdian kepada masyarakat menyimpulkan keberhasilan kegiatan ini, dimana masyarakat jadi lebih mengetahui apa itu antibiotik, bagaimana penggunaannya sehingga tidak menimbulkan resistensi dikemudan hari.

References

Dwiprahasto, I., Kristin, E. and Qibtiyah, M. (2011) Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Ilmiah, P. (2017) ‘Evaluasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di kabupaten klaten universitas muhammadiyah surakarta’.

Moorthy, Y. T. (2013) ‘Gambaran Pengetahuan Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik Di Puskesmas Padang Bulan Medan - 123dok’.

Sari, W. D. M. (2015) ‘No Title’, STUDI PERBANDINGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI APOTEK BHUMYAMCA II DAN TIARA 2.

Suwandi (1992) ‘MEKANISME KERJA ANTIBIOTIK - E-JURNAL’.

Yuliati, D. R. D. and Si, M. (2018) ‘Resistensi Antimikroba di Indonesia’.

Aslam, M., Tan, C.K.,Prayitno, A.,2003, Farmasi Klinis(Clinical Pharmacy) : Menuju Pengobatan Rasional dan Penghargaan Pasien, 321,PT. ElexMedia Komputindo, kelompok Gramedia, Jakarta.

Badan POM RI., 2008, Information Obat Nasional Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

Cunha, B.A., 2002, Antibiotic Essentials, State University of New York School of Medicine, Physicians Press, New York.

Depkes RI., 1988, Buku Pedoman Penatalaksanaan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan Diare untuk Petugas Kesehatan, hal. 19- 20, 99, 155-159, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Published
2021-03-29
Section
Articles