Penyuluhan Diet Rendah Purin dan Pemeriksaan Kadar Asam Urat Darah sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Akibat Hiperurisemia

  • Inna Mutmainnah Musa
  • Rezky Putri Indarwati Abdullah Depertemen Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Kota Makassar, Indonesia
  • Muhammad Alief Akbar Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Kota Makassar, Indonesia
  • Wafi Ramadhan Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Kota Makassar, Indonesia
Keywords: Diet, Purin, Hiperurisemia, Gowa

Abstract

Konsumsi makanan yang mengandung purin berlebih menyebabkan terjadinya peningkatan produksi asam urat di dalam darah (hiperurisemia). Kristal asam urat yang berlebih akan menumpuk di dalam sendi dan menyebabkan penyakit gout arthritis dan apabila menumpuk di ginjal akan mengakibatkan batu ginjal. Menurut Riskesdas pada tahun 2018, prevalensi penyakit asam urat berdasarkan berdasarkan diagnosis atau gejala  sebesar 24,7% jika dilihat dari karateristik umur, prevalensi tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (54,8%). Penderita wanita juga lebih banyak (8,46%) dibandingkan dengan pria (6,13%). Meskipun angka kejadian gout arthritis dan penyakit lain akibat hiperurisemia cukup tinggi, namun sebagian besar masyarakat belum banyak mengetahui informasi mengenai diet rendah purin dan jarang melakukan skrining kadar asam urat. Upaya pencegahan hiperurisemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dokter pemerintah, swasta maupun masyarakat, agar hiperurisemia dapat dikendalikan. Pemberian pelatihan partisipatif kepada masyarakat dengan melibatkan peran serta mitra melalui kegiatan ceramah dan diskusi. Selain itu, menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai diet rendah purin, memberikan bahan ajar seperti banner dan flipchart bergambar yang mudah dimengerti dan dapat dipergunakan setelah kegiatan ini serta mengetahui kadar asam urat darah warga sekitar.

Published
2022-09-30