Tatalaksana Gizi Pada Ibu Hamil Untuk Mencegah Risiko Stunting Pada Anak Di Puskesmas Jongaya

  • Asrini Safitri Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Sri Wahyuni Gayatri Depertemen Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Irna Diyana Kartika Depertemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Stunting, ibu hamil, malnutrisi

Abstract

Stunting merupakan hambatan pertumbuhan yang diakibatkan kekurangan asupan zat gizi juga adanya masalah kesehatan yang berdampak pada perkembangan anak dari tahap awal yaitu saat konsepsi sampai tahun ke 3 atau ke 4 kehidupan anak, dimana keadaan gizi ibu dan anak merupakan faktor penting dari pertumbuhan anak. Stunting pada usia dini berhubungan dengan terjadinya gangguan tingkat kecerdasan anak, perkembangan psikomotorik dan kemampuan motorik halus. Stunting dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu, pola asuh ibu, riwayat infeksi penyakit, riwayat imunisasi, asupan protein, dan asupan ibu. Asupan ibu terutama saat hamil merupakan salah satu faktor yang berperan penting. Gizi janin bergantung sepenuhnya pada ibu, sehingga kecukupan gizi ibu sangat memengaruhi kondisi janin yang dikandungnya. Ibu hamil yang kurang gizi akan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan. Dilakukan kegiatan penyuluhan, pengukuran antropometri  dan pembagian leaflet mengenai pentingnya asupan nutrisi selama kehamilan dalam mencegah risiko terjadinya stunting pada anak. Kegiatan ini dihadiri 40 orang ibu hamil umur kehamilan trimester I, II dan  III. Selama kegiatan kami tetap melakukan protokol kesehatan. Dari hasil pengukuran antropometri didapatkan 6 orang ibu hamil pada trimester III,24 orang trimester II dan 7 orang dengan status gizi baik pada trimester 1. Sedangkan status gizi kurang didapatkan 1 orang ibu hamil pada trimester I dan 2 orang trimester II. Kesimpulan : Dalam mencegah risiko terjadinya stunting pada anak, perlu pemberian nutrisi yang tepat pada ibu hamil sejak di trimester pertama agar tidak terjadinya risiko malnutrisi yang akan berdampak pada anak nantinya

References

Astutik A, Rahfiludin MZ, Aruben R. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Balita Usia 24-59 Bulan (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Gabus II Kabupaten Pati Tahun 2017). J Kesehat Masy [Internet]. 2018;6(1):409–18. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/19900

Rosadi D, Rahayuh A, Yulidasari F, Putri AO, Rahman F. Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pendek Pada Anak Usia 6-24 Bulan. J Kesehat Masy. 2016;11(2):233.

Yoshua Prihutama N, Agung Rahmadi F, Hardaningsih G. Pemberian Makanan Pendamping Asi Dini Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 2-3 Tahun. 2018;7(2):1419–30.

Khasanah D puji, Hadi H, Paramashanti B astria. Hubungan Antara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Pemahaman Stunting pada Ibu yang memiliki anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu. Alma Alta Yogjakarta. 2015;

Mufida L, Widyaningsih TD, Maligan JM. Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk Bayi 6-24 Bulan: Kajian Pustaka. J Pangan dan Argoindustri UB. 2015;3(4):1646–51.

Kartikasari NDM. Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap Tentang Anemia dengan Keteraturan Mengkonsumsi Fe pada Ibu Hamil di BPS Sri Lumintu Surakarta. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010.

Pusdatin Kemenkes. Buletin Stunting. Kementeri Kesehat RI. 2018;1:2.

RI KK. Situasi Balita Pendek. Jakarta Selatan: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI; 2016

Dasman H. Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia. 2019;22–4.

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Buku saku desa dalam penanganan stunting. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. 2017;2–13.

lestari, mahaputri U, Lubis G, Pertiwi D. Hubungan Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) dengan Status Gizi Anak Usia 1-3 Tahun di Kota Padang Tahun 2012. J Kesehat Andalas. 2014;3(2):188–90.

Published
2021-03-29
Section
Articles