Bantuan Tim Relawan Medis pada Masyarakat yang terkena Banjir Bandang di Wilayah Walenrang Utara Kabupaten Luwu Utara

  • Arni Isnaini Arfah Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
  • Armanto Makmun Departemen IKM, Fakultas Kedokteran, Univ. Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Syamsu Rijal Depertemen Histologi, Fakultas Kedokteran, Univ. Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Rachmat Faisal Syamsu Departemen IKM, Fakultas Kedokteran, Univ. Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
Keywords: Tim Relawan Medis, Masyarakat, Banjir Bandang

Abstract

Kegiatan Relawan Medis Banjir Bandang Walenrang Utara Luwu Utara merupakan salah satu kegiatan pengabdian khususnya dikebencanaan yang dilaksanakan kurang lebih seminggu yaitu tanggal 5 – 10 oktober 2021, bukan hanya diikuti oleh dosen FK UMI saja namun kegiatan ini bekerjasama dengan organisasi kemahasiswaan di bawah arahan Wakil Dekan III Fakultas kedokteran umi dan UP3M FK UMI Bersama alumni FK UMI dan lembaga kemahasiswaan BEM KBMFK-UMI, TBM 110 FK UMI, AMSA UMI dan AMDA Indonesia menyalurkan bantuan tenaga dan materi di lokasi bencana banji dan tanah longsor di Walenrang, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Target kegiatan ini adalah warga masyarakat sekitar Walenrang Utara khususnya masyarakat yang terdampak bencana. Lokasi yang didatangi akibat dampak banjir bandang yaitu: dusun Benteng, dusun Pandang Durian, dusun Bone, desa Salubutung, mesjid jembatan gantung Desa Siteba. Lokasi tersebut bahkan ada yang didatangi bukan hanya sekali dikarenakan permintaan kepala desa dan puskesmas setempat untuk membantu kembali akibat permintaan masyarakat yang masih banyak. Secara umum kegiatan ini berlangsung dengan cukup baik. Walaupun tim medis sangat waspada dikhawatirkan adanya banjir dan longsor susulan. Diharapkan kegiatan ini sebagai pengalaman dan pembelajaran untuk kegiatan selanjutnya. Kepada BSO-BSO di FK-UMI dapat diberikan pembekalan manajemen perjalanan dan manajemen bencana kepada anggotanya yang akan turun ke bencana agar masing-masing anggota yang akan diturunkan ke lapangan dapat mengetahui peran dan fungsinya dengan baik.

References

1. Pusponegoro D Aryono, The Silent Disaster, Sagung Seto, Jakarta, 2011
2. Aji Ananto, Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Bencana Banjir Bandang di Kecamatan Wilayah Kabupaten Jepara, Indonesian Journal of Conservation Vol. 04, No. 1, 2015, Available from: https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/ijc/article/view/5152
3. Syaifullah M. Djamin, Kajian Banjir Bandang Masamba, Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, Vol. 21 No. 2, 2020: 73-83, Available from: https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTMC/article/view/4226/3890
4. Departement of Mental Health and Substance Dependence, Kesehatan Mental dalam Kegawatdaruratan, Word Health Organization, Geneva, 2003
5. Widjaja B. Wisnu, Buku Pedoman Membangun Kesadaran, Kewaspadaan, dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana, BNPB, Jakarta, 2017
6. Widayatun, Zainal Fatoni, Permasalahan Kesehatan dalam Kondisi Bencana, ISNN 1907-2902, Jurnal Kependudukan Indonesia Vol. 8 No.1, 2013
7. Nurjannah,dkk, Manajemen Bencana, Alfabeta, Bandung, 2011
8. Perdana Nurdin, Menurunkan Risiko Bencana, Masagena Press, Makassar, 2016
9. Basuki Achmad, Identifikasi Resiko Banjir, Department of Civil Engineering, Sebelas Maret University, 2017, Available from: https://sipil.ft.uns.ac.id/?p=872
10. Agam Septian, Risiko Besar Bencana Banjir di Indonesia, 2017, Available from: https://indonesiabaik.id/infografis/infografis-risiko-besar-bencana-banjir-di-indonesia
Published
2022-08-12