PkM Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterol, Pengenalan Herbal Penurun Kolesterol, dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa

  • Zulfahmidah Zulfahmidah Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Sri Wahyuni Gayatri Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Inna Mutmainna Musa Bagian Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Nur Isra Program Studi Sarjana Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia, Kota Makassar, Indonesia
Keywords: Hiperkolestrolemia, Simvastatin, obat tradisional

Abstract

Tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk terus memproduksi sel-sel yang sehat. Kadar kolesterol
tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang, karena timbunan lemak pada
pembuluh darah. Timbunan lemak ini akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga jantung
bisa tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dibutuhkan. Berbagai pengobatan untuk
mengatasi masalah hiperkolesterolemia telah banyak dilakukan di masyarakat. Salah satunya
pengobatan modern menggunakan obat-obatan kimia buatan pabrik misalnya obat golongan statin,
yaitu simvastatin. Simvastatin banyak digunakan sebagai obat penurun kolesterol. Pengobatan secara
modern ini bersifat destruktif (melemahkan organ tubuh), dan terbukti menimbulkan efek samping,
sehingga masyarakat beralih ke pengobatan tradisional menggunakan tanaman obat yang murah,
mudah didapat, efek samping kecil, tetapi tidak kalah manjur dengan obat-obatan buatan pabrik.
Upaya skrining hiperkolesterolemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dokter
pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hiperkolesterolemia dapat dikendalikan.
Sebagian besar masyarakat enggan untuk melakukan skrining hiperkolesterolemia. Penyebab
keengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan,
keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian
masyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah menambah pengetahuan
dan pemahaman masyarakat mengenai bahaya hiperkolesterolemia, pengenalan bahan herbal penurun
kolesterol. Kegiatan ini memberikan penyuluhan sosialisasi bahaya hiperkolesterolemia pada tubuh
dan pemeriksaan kadar kolesterol di Desa Lanna, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa Sulawesi
Selatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai bahaya
hiperkolesterolemia dan bahan herbal penurun kolesterol.

References

Guyton, A.C dan Hall, J.E. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.

Kemenkes RI. 2014. Lingkungan Sehat, Jantung Sehat. Download from

www.depkes.go.id/article/view/20141008000 2/lingkungan-sehat-jantung-sehat.html

Zulfahmidah et al, 2020. Simvastatin Toxicity Induces Mitochondrial Dysfunction in Rat

Skeletal Muscle. Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology.15-3

Wulandari, dkk (2015). Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. V olume 31, Nomor 4 Oktober –

Desember 2016 Tentang Pemeriksaan Kadar Kolesterol Dan Tekanan Darah Pada Masyarakat

Kota Jambi Sebagai Skrining Awal Penyakit Jantung Koroner. Universitas Jambi

Garnadi, Y. 2012. Hidup Nyaman dengan Hiperkolesterol. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Matfin, G., Porth, C.M., 2009. Structure and Function of the Cardiovascular System. In:

Pathophysiology Concepts of Aletered Health States Philadelphia: Lippincott Williams and

Wilkins,482- 483.

Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K.,

Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

WHO/SEARO. Surveillance of major non- communicable diseases in South–East Asia region.

Report of an inter-country consultation. Geneva: WHO; 2005

Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang

Kemenkes RI.

Departemen Kesehatan. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Published
2022-09-30