Penyuluhan Stunting, Pemeriksaan Kesehatan dan Sirkumsisi di SD Negeri 1 Turatea, Kabupaten Jeneponto

  • Sri Wahyuni gayatri Basri Dosen
  • Indah Lestari Daeng kanang Bagian Penyakit Dalam, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Sidrah Darma Bagian Ilmu Kesehatan anak, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Reniy Purnamasari Bagian Ilmu Bedah, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Marzelina Karim Bagian Mikrobiologi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Arni Isnaini Bagian Fisiologi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
Keywords: Stunting, pemeriksaan kesehatan, sirkumsisi

Abstract

Prevalensi balita stunting di Sulawesi Selatan mencapai 27,2% pada 2022 dan Kabupaten Jeneponto merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Sulawesi Selatan pada 2022, yakni mencapai 39,8%. Stunting atau balita pendek merupakan masalah kurang gizi kronis pada anak yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu kekurangan gizi pada anak, kekurangan gizi pada ibu,serta keamanan pangan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar masyarakat lebih mengetahui mengenai penyakit stunting yang telah mengalami peningkatan secara signifikan di daerah tersebut.Metode yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan penyuluhan penyakit stunting, pemeriksaan kesehatan pada masyarakat umum dan skrining stunting pada anak serta melakukan sirkumsisi pada siswa. Dalam mencegah dan mengatasi masalah stunting maka perlu dilakukan kegiatan berkala agar pengetahuan lebih merata ke semua masyarakat sehingga angka kejadian stunting menurun.

References

Sulastri D. Faktor Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Usia Sekolah Di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. 2012.

Pusat A, Intervensi T, Masyarakat K, Litbangkes B. Gizi Indonesia. 2012;

Aswi A, Sukarna S. Pemetaan Risiko Relatif Kasus Stunting di Provinsi Sulawesi Selatan Mapping the Relative Risk of Stunting Cases in South Sulawesi Province [Homepage on the Internet]. Cetak, Available from: http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat

Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M, et al. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas).

Safitri A, Rachmawati R, Julianti ED, Puspitasari DS, Aditianti A. Peran Keluarga Dengan Anak Berat Badan Lahir Rendah Dan Panjang Badan Lahir Pendek Untuk Mencapai Pertumbuhan Optimal (Studi Kohor Tumbuh Kembang Anak Di Kota Bogor). Gizi Indonesia 2021;44(1):31–40.

Sutarto, Diana Mayasari. Stunting, factor resikom dan pencegahannya. Agromedicine,Vol 5 Juni 2018.

Wardani Z, Sukandar D, Baliwati YF, Riyadi H. Sebuah Alternatif: Indeks Stunting Sebagai Evaluasi Kebijakan Intervensi Balita Stunting Di Indonesia. Gizi Indonesia 2021;44(1):21–30.

Dwi Kusumayanti Dk, Dewi M Diah Herawati Dm. Asupan Gizi Dan Pola Makan Anak Stunting Usia 12-23 Bulan Di Desa Lokasi Khusus (Lokus) Kabupaten Cirebon. Gizi Indonesia 2021;44(2):167–176.

Ahmad Sn, Dadang D, Latipah S. Sosialisasi Stunting Di Masyarakat Kota Tangerang. Selaparang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 2022 Jun 5;6(2):704-8.

Noviana U, Ekawati H. Analisis Faktor Berat Badan Lahir, Status Ekonomi Sosial, Tinggi Badan Ibu Dan Pola Asuh Makan Dengan Kejadian Stunting. InProsiding Seminar Nasional: Pertemuan Ilmiah Tahunan Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta 2019 Nov 19 (Vol. 1, No. 1, pp. 31-45).

Published
2023-09-30