https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/issue/feedUMI Medical Journal2024-07-25T01:57:11+00:00Irna Diyana Kartikamedicaljournal@umi.ac.idOpen Journal Systemshttps://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/271Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar2024-07-25T01:56:03+00:00Nurhikmawati Nurhikmawatinurhikmawati.nurhikmawati@umi.ac.idNanda Febriyanti Widiyastutinandafebriyanti100202@gmail.comFebie Irsandy SyahruddinFebie.irsandysy@umi.ac.idWisudawan Wisudawanwisudawan.wisudawan@umi.ac.idSri Wahyusri.wahyu@umi.ac.id<p><strong>Latar belakang: : </strong>Hipertensi dijuluki <em>silent killer</em> karena gejalanya sulit dikenali dan salah satu faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah kualitas tidur<strong>. </strong>Kualitas tidur dikatakan baik apabila tidak terdapat gangguan tidur yang disebabkan oleh kurang tidur atau faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur, kualitas tidur buruk atau durasi tidur pendek dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di RS Ibnu Sina.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan metode <em>cross-sectional </em>yang berjumlah 40 responden.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Berdasarkan hasil penelitian diperoleh responden yang memiliki hipertensi grade 2 sebanyak 18 responden (45%), kualitas tidur buruk sebanyak 21 responden (52,5%), hasil uji <em>Chi-square</em> diperoleh nilai p sebesar 0.014 (p<0.05).</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai uji <em>chi square</em> sebesar 0.014 menandakan adanya korelasi kualitas tidur dengan tekanan darah pada pasien hipertensi.</p>2024-06-29T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/273Efektivitas Premedikasi Ibuprofen IV terhadap Skala Nyeri dan Efek Samping Pasca Bedah Tumor Mammae2024-07-25T01:55:08+00:00Andi Ariqah Rahadatul Aisyariqahaisy0303@gmail.comFendy Dwimartyonofendy.dwimartyono@umi.ac.idRatih Natasha Maharaniratihnatasha.maharani@umi.ac.idMuh. Wirawan Harahapwirawan.harahap@umi.ac.idNur Fadhillah Khalidnur.fadhillah@umi.ac.id<p>Latar belakang: Tumor mammae adalah adanya pertumbuhan massa atau benjolan yang terjadi pada jaringan payudara. Salah satu penanganan dari tumor mammae adalah operasi pengangkatan tumor yang menimbulkan nyeri pasca bedah. Preemptive analgesia adalah pengobatan yang melindungi sistem nosiseptik untuk mengurangi rasa sakit pasca bedah dan mencegah berkembangnya rasa nyeri kronis. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian premedikasi Ibuprofen 400 mg dan 800 mg Intravena terhadap skala nyeri dan efek samping pasca bedah eksisi tumor mammae. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Pengkajian dibahas mengaplikasikan berdesaian eksperimental melalui berpendekatan saintifik. Hasil: Berdasarkan hasil pengkajian Dari total 32 sampel ditemukan hasil perbedaan yang signifikan dari p* <0,05 ), dan tidak ditemukan perbedaan signifikan dari efek samping kedua kelompok (p* >0,05). Kesimpulan: Ibuprofen 800 mg IV lebih efektif dalam menurunkan skala nyeri paca bedah eksisi tumor mammae dan tidak ditemukan perbedaan signifikan pada efek samping kedua kelompok.</p>2024-06-29T08:30:05+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/302Hubungan Pemberian ASI dengan Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi Usia 0-6 Bulan2024-07-25T01:53:38+00:00Nurul Aulia Ramadhaniaullsramadhani00@gmail.comArlina Wiayata Gamaarlinawiyata.gama@uin-alauddin.ac.idAndi Alifia Ayu DelimaDelimalifiayu@gmail.com<p><strong>Latar belakang</strong>. Air Susu Ibu (ASI) merupakan indikator pembentuk utama dalam masa pertumbuhan dan perkembangan terutama pada bayi yang berusia 0-6 bulan. Tujuan penelitian mengetahui Hubungan Pemberian ASI Dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Bayi Usia 0-6 Bulan di UPT Puskesmas</p> <p>Galesong</p> <p><strong>Metode:</strong> Metode yang digunakan yaitu <em>observasional analitik</em> dengan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian diambil dengan metode <em>Purposive Sampling </em>yaitu bayi usia 0-6 bulan serta memenuhi kriteria inklusi sebanyak 146 sampel.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Untuk petumbuhan di dapatkan nilai <em>p-value</em> 0,001 (P<0,05) dan perkembangan di dapatkan nilai <em>p-value</em> 0,000 (P<0,05).</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong>. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian ASI dengan pertumbuhan dan perkembangan pada bayi.</p>2024-06-29T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/305Faktor Sosial yang Mempengaruhi Seorang Menjadi Pekerja Seks Komersial di Makassar Sulawesi Selatan2024-07-25T01:52:57+00:00Nur Rakhmahnurrakhmah@yahoo.comBayu Pratama Putrabayupratama.p@gmail.com<p><strong>Latar belakang:</strong> Faktor sosial, terutama kemiskinan, kerawanan pangan, pengucilan, dan diskriminasi, sangat memengaruhi seseorang dalam memilih profesi sebagai pekerja seks komersial (PSK). Krisis ekonomi, urbanisasi, dan perubahan sosial turut menyumbang pada peningkatan jumlah PSK. Dampaknya tidak hanya terbatas pada individu PSK, melainkan juga melibatkan keluarga, anak-anak, dan masyarakat secara luas, termasuk risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Prevalensi PSK di Indonesia, terutama di SulSel, menunjukkan peningkatan yang berpotensi meningkatkan jumlah penderita HIV/AIDS, dengan pelanggan PSK sebagai kelompok risiko tertinggi.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini, bersifat kualitatif, dilakukan di Kota Makassar sejak Desember 2014 dengan menggunakan Responden Driven Sampling (RDS) untuk populasi tersembunyi seperti PSK.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Faktor-faktor sosial yang memengaruhi keputusan menjadi PSK melibatkan aspek personal, dukungan sosial, dan perilaku seksual, sementara kesadaran terhadap penyakit menular seksual masih rendah.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Kendala untuk beralih profesi termasuk wawasan yang terbatas, lapangan pekerjaan yang terbatas, rendahnya upah, dan kurangnya pengetahuan tentang penyakit menular seksual.</p>2024-06-29T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/288Trombositopenia pada Demam Berdarah Dengue2024-07-25T01:54:33+00:00Risna Halimrisnamsyauqi@yahoo.comMohamad Rifalmohamad.rifal@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> <strong>:</strong> Demam berdarah adalah infeksi arboviral yang disebabkan oleh virus dengue (DENV) yang termasuk dalam famili Flaviviridae. Empat serotipe DENV yang berbeda secara antigen dan genetik (DENV1-4) telah dideskripsikan bersirkulasi bersama di seluruh dunia dan menyebabkan infeksi pada manusia.</p> <p><strong>Isi:</strong> Pada tinjauan pustaka ini, akan dibahas mekanisme dan faktor risiko yang mendasari kejadian trombositopenia pada pasien DBD. Hasil tinjauan pustaka menunjukkan bahwa pada pasien demam berdarah didapatkan 70,29% yang mengalami trombositopenia. Meskipun penyebab trombositopenia pada infeksi dengue belum sepenuhnya diketahui, ada dugaan bahwa DENV menyebabkan depresi sumsum tulang dengan menghambat fungsinya. Akibatnya kapasitas proliferasi sel hematopoietic berkurang, infeksi langsung megakaryosit oleh virus yang menyebabkan peningkatan kerusakan trombosit atau adanya antibodi yang ditujukan terhadap trombosit dan peningkatan konsumsi trombosit – interaksi antara trombosit dan sel endotel yang terinfeksi virus dengue.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Patofisiologi trombositopenia pada pasien DBD antara lain penurunan produksi trombosit akibat supresi sumsum tulang, meningkatnya destruksi trombosit dan pemakaian jumlah trombosit berlebih.</p>2024-06-01T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/258Peran dari Biopsi Miokard: Review dari Sudut Pandang Kardiologis2024-07-25T01:57:11+00:00Sidhi Laksonosidhilaksono@uhamka.ac.idZahra Nurusshofazahranurusshofa@gmail.comGrace Trifena Hoseagrace.hosea26@gmail.com<p><strong>Latar Belakang:</strong> <em>Endomyocardium biopsy</em> (EMB) merupakan salah satu modalitas diagnosis invasif yang kontroversial dan sudah mulai berkurang karena teknologi pencitraan semakin berkembang dan bisa digunakan untuk mendiagnosis penyakit jantung lain tanpa melakukan prosedur invasif. Studi ini bertujuan untuk membahas perkembangan dan peran dari EMB sebagai modalitas diagnostik.</p> <p><strong>Isi:</strong> EMB sering digunakan untuk menilai penolakan transplantasi jantung dan mendiagnosis penyakit kardiomiopati inflamatorik dan infiltratif. Akses melalui arteri radialis pada EMB ventrikel kiri berhubungan dengan komplikasi vaskular yang lebih rendah. Vena jugularis interna umum digunakan untuk EMB ventrikel kanan pada pasien transplantasi jantung, sedangkan vena femoralis kanan untuk pasien yang tidak menjalani transplantasi. Prosedur EMB memiliki komplikasi aritmia, abnormalitas konduksi, kerusakan katup, emboli, perforasi, dan kematian dan komplikasi tersebut sangat bergantung terhadap pengalaman operator.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> EMB sebagai alat diagnosis dapat digunakan terutama saat alat diagnosa lainnya tidak memadai untuk menegakkan diagnosa dan juga untuk memonitor reaksi penolakan transplantasi jantung. Untuk meminimalisir trauma dan meningkatkan akurasi, dikembangkan alat mikro biopsi yang sampai sejauh ini masih di uji coba kepada hewan.</p>2024-06-29T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/310Analisis Riset Hipervirulensi dan Multi Drug Resisten Klebsiella Pneumoniae: Studi Bibliometrik Berbasis VOSviewer2024-07-25T01:51:47+00:00Yani Sodiqahyani.sodiqah@umi.ac.idDhian Karina Aprilani Hattahdhiankarina.aprilani@umi.ac.idAmrizal Muchtaramrizal.muchtar@umi.ac.id<p><strong>Latar Belakang:</strong> Sifat <em>co-transfer</em> Gen pengkode <em>hipervirulensi</em> (hvKP) dan resistensi antibiotik (MDR-KP) <em>Klebsiella Pneumoniae</em> memfasilitasi konvergensi, membentuk <em>superbug</em> yang berpotensi menyebabkan wabah dengan gejala berat dan tak terobati. Untuk mengidentifikasi tema riset terbaru mengenai hvKP-MDR-KP, digunakan analisis berbasis co-occurance dari VOSviewer. Studi ini membantu mengubah metadata publikasi menjadi visualisasi kata kunci sesuai tema penelitian atau cluster pada disiplin ilmu tertentu, dan dianalisis berbasis publikasi dan keilmuan.</p> <p><strong>Isi:</strong> Riset hvKP dan MDR-KP mulai meningkat sejak tahun 2020, didominasi dari negara China (38 %), diteliti di berbagai bidang, terutama pada bidang mikrobiologi (41%), infeksi (38%) dan farmakologi (28%). Dari 39 artikel terpilih 39 kata kunci co-occurance, membentuk 5 cluster yang saling terkait.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Resistensi Carbapenem, prevalensi dan hipervirulensi <em>Klebsiella pneumoniae</em> merupakan kata kunci yg paling aktual, sehingga sangat disarankan menjadi tema riset terkait hvKP dan MDR-KP selanjutnya.</p>2024-07-15T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##