https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/issue/feed UMI Medical Journal 2024-12-18T02:38:10+00:00 Irna Diyana Kartika medicaljournal@umi.ac.id Open Journal Systems https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/324 Pengaruh Infeksi Ascaris Lumbricoides terhadap Status Gizi pada Anak Usia 6-12 Tahun 2024-12-17T08:36:58+00:00 Nurfachanti Fattah nurfachanti.fattah@umi.ac.id Farah Ekawati Mulyadi farah.ekawatim@umi.ac.id Syech Muh. Al Qindy muhammadalqindy@gmail.com Asrini Safitri asrini.safitri@umi.ac.id Andi Husni Esa Darussalam ahusniesa.darussalam@umi.ac.id <p><strong>Latar belakang: </strong><em>Ascaris lumbricoides</em> merupakan nematoda usus atau cacing usus yang tertular melalui tanah yang menyebabkan penyakit <em>Ascariasis</em><strong>. </strong>Infeksi kecacingan menyebabkan malabsorpsi dengan menghalangi daerah penyerapan mukosa usus halus, dimana status gizi merupakan ukuran seberapa baik kebutuhan gizi terpenuhi sebagai hasil keseimbangan antara kebutuhan dan masukan gizi. Infeksi kecacingan merupakan salah satu gangguan infeksi yang dapat mengakibatkan malnutrisi.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan <em>cross-sectional.</em> Sampel penelitian adalah anak usia 6-12 tahun di wilayah kerja Puskesmas Tabaringan Makassar, yang ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis dilakukan dengan uji <em>chi square Fisher’s Exact Test.</em></p> <p><strong>Hasil: </strong>Penelitian dilakukan dengan jumlah sampel 55 anak, 8 anak (14,5%) positif terinfeksi <em>Ascaris lumbricoides</em>, dan 47 anak (85,5%) negatif. Di antara yang positif, 5 anak (62,5%) memiliki status gizi kurang; sementara dari yang negatif, 2 anak (25%) menunjukkan status gizi buruk.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh infeksi <em>Ascaris lumbricoides</em> terhadap status&nbsp; gizi pada anak usia 6-12 tahun.</p> 2024-12-17T08:23:49+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/328 Hubungan Kualitas Tidur dengan Kecemasan pada Ibu Hamil Trimester Ketiga di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar 2024-12-18T02:38:10+00:00 Sultan Abdul Madjid Az Zuhri sultanmadjid@gmail.com Fhirastika Annisha Helvian fhirastikanisha@gmail.com Utami Murti Pratiwi utami.murtip@gmail.com Rahadi Arie Hartoko rahadi.arie@uin-alauddin.ac.id Muhammad Irham A. muhammad.irham@uin-alauddin.ac.id <p><strong>Latar belakang: </strong>Kualitas tidur buruk yang dimiliki ibu hamil di Indonesia mencapai sekitar 64% dan hampir 80% mengalami susah tidur menjelang trimester ketiga. Jika dibiarkan dapat berefek pada saat persalinan, di antaranya persalinan prematur. Kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan kecemasan, namun penelitian pada ibu hamil masih terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi hubungan antara kualitas tidur dengan kecemasan ibu hamil trimester ketiga di Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar.</p> <p><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan penelitian analisis korelasional kuantitatif&nbsp; dengan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Alat penelitian ini menggunakan <em>The Pittsburgh Sleep Quality Index Questionnaire</em> untuk kualitas tidur dan<em> Pregnant-Related Anxiety-Revised 2 Questionnaire</em> untuk tingkat kecemasan.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Dalam penelitian ini dikumpulkan 88 sampel dengan menggunakan teknik <em>purposive sampling</em> yang dilanjutkan dengan analisis univariat dan bivariat dengan uji korelasi peringkat Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79,5% diantaranya memiliki kualitas tidur yang buruk, dan jika menyangkut kecemasan, kecemasan ringan lebih dominan (56,8%). Analisis bivariat diperoleh p-<em>value</em> = 0,002 dengan p &lt; 0,1 dan nilai r = 0,326.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dengan kekuatan korelasi sedang antara kualitas tidur dengan kecemasan pada ibu hamil tua di Puskesmas Kassi-Kassi.</p> 2024-12-18T02:38:05+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/325 Pengaruh Ekstrak Buah Tin dan Minyak Zaitun terhadap Berat Badan Tikus Putih 2024-12-17T08:37:29+00:00 Marzelina Karim marzelina.karim@umi.ac.id Rezky Putri Indarwati Abdullah rezkyputri.abdullah@umi.ac.id Rachmat Faisal Syamsu rachmatfaisal.syamsu@umi.ac.id Evi Sulastri evisulastrii0072@gmail.com Dinda Briliany Rahman brilianydinda@gmail.com <p><strong>Latar belakang:</strong> Prevalensi obesitas telah meningkat di seluruh dunia dalam 50 tahun terakhir, dan mencapai tingkat pandemi. Banyak tumbuhan yang dikenal oleh masyarakat dan diketahui memiliki khasiat dalam menyembuhkan penyakit, diantaranya adalah buah Tin dan Zaitun. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh ekstrak buah Tin dan minyak Zaitun terhadap berat badan tikus putih yang diinduksi diet tinggi lemak.</p> <p><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian <em>true eksperimental</em> dan desain penelitian <em>pre-post test</em>. Analisis statistik yang digunakan untuk melihat perbedaan <em>pretest </em>dan <em>posttest</em> pada semua kelompok adalah dengan menggunakan <em>paired T-test</em> dengan menggunakan SPSS.</p> <p><strong>Hasil: </strong>Didapatkan perubahan berat badan yang signifikan pada kelompok perlakuan III (KP III) yang diberikan perlakuan kombinasi ekstrak buah Tin dan minyak Zaitun selama 14 hari dengan p-value &lt; 0,001.</p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat pengaruh pada pemberian ekstrak buah Tin (<em>Ficus carica L</em>.) dan minyak Zaitun (<em>Olea europaea. L</em>) terhadap berat badan tikus yang diinduksi Diet Tinggi Lemak.</p> 2024-12-17T08:24:42+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/326 Parotitis Mumps: Diagnosis, Tata Laksana, dan Edukasi Pencegahan Penularan pada Fasilitas Pelayanan Primer 2024-12-17T08:37:14+00:00 Desi Dwirosalia Suparman desi.dwirosalia@universitasbosowa.ac.id Ian Astarina Mas’ud ianastarina136@gmail.com Karismananda Karismananda karismananda@outlook.com <p><strong>Latar belakang: </strong>Virus mumps adalah penyebab yang terbanyak kejadian parotitis. Penyebaran virus ini melalui droplet udara saat penderita batuk, bersin, dan berbicara. Hal ini membuat penyebaran penyakit ini sangat cepat. Di Indonesia,&nbsp; Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat adanya peningkatan kasus mumps hingga mencapai 1.234 pada 2024.</p> <p><strong>Isi:</strong> Mumps disebabkan oleh kelompok paramyxovirus, sebuah virus rantai tunggal RNA yang tidak bersegmen. Diagnosis mumps pada layanan kesehatan primer ditegakkan secara klasik berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, terutama gejala patognomonik parotitis. Sebagian besar kasus mumps bersifat <em>self-limiting</em> sehingga tata laksananya adalah suportif dan simptomatik. Kasus mumps yang disertai komplikasi&nbsp; memerlukan rujukan ke rumah sakit.&nbsp; Pencegahan penyebaran virus dapat dioptimalkan dengan konseling dan edukasi yang mencakup isolasi selama lima hari setelah gejala parotitis, proteksi diri, dan vaksinasi MMR sesuai dosis<em>.</em></p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> Parotitis mumps adalah penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Diagnosis dan penanganan tepat, serta edukasi&nbsp; efektif dapat membantu menurunkan angka kejadian&nbsp; mencegah terjadinya komplikasi, dan epidemi.</p> 2024-12-17T08:25:39+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://jurnal.fk.umi.ac.id/index.php/umimedicaljournal/article/view/308 Gangguan Keseimbangan Akibat Penyakit Dekompresi 2024-12-17T08:37:48+00:00 Baiq Hilya kholida kholidahilya@gmail.com Ilsa Hunaifi ilsahunaifi@unram.ac.id Diayanti Tenti Lestari diayanti@gmail.com Theophany Margareta Kurniawan theophanymk@gmail.com Wardha Novia Annisa wardhanovember0402@gmail.com Nur Feby Febiana Agistany isnulbanat@gmail.com I Gusti Lanang Krisna Wiracakra lanangkrisna46@gmail.com <p><strong>Latar belakang: </strong><em>Decompression Sickness</em> (DCS) adalah penyakit multisistem disebabkan oleh gelembung gas terlarut yang terbentuk dalam darah dan jaringan selama atau pasca penurunan tekanan lingkungan mendadak.</p> <p><strong>Isi:</strong> Insiden DCS jarang terjadi, hanya sekitar 3 kasus per 10.000 penyelaman. Insidennya meningkat pada nelayan penyelam tradisional. <em>Inner Ear Barotrauma</em> (IEB) merupakan suatu kerusakan jaringan fisik yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara tekanan udara pada ruang telinga tengah dan telinga dalam. <em>Alternobaric vertigo</em> (AV) merupakan suatu kondisi kejadian vertigo sementara yang biasanya akan berkembang saat naik atau melakukan manuver valsava. Faktor risiko lainya pada AV meliputi paparan kebisingan saat melakukan penyelaman. Review ini menggunakan <em>Inner Ear Disorders in SCUBA Divers: A Review</em> sebagai panduan dalam menyusun artikel. Penelusuran menggunakan <em>Google Scholar, Pubmed, </em>dan <em>Plos One.</em></p> <p><strong>Kesimpulan:</strong> <em>Decompression Sickness</em> (DCS) dapat menyebabkan Gangguan keseimbangan pada <em>IEB, Inner Ear Decompression Sickness, </em>dan <em>AV.</em></p> 2024-12-17T08:26:59+00:00 ##submission.copyrightStatement##