Terapi Nutrisi pada Penyakit Kanker Pankreas

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Aryanti R Bamahri
Agussalim Bukhari
R Satriono
A Yasmin Sauki

Abstract

Kanker pankreas relatif jarang ditemukan, sekitar 2,5% dari seluruh jenis kanker di dunia. Namun, karena angka mortalitas yang tinggi dengan angka harapan hidup dalam 5 tahun <5% dan rata-rata harapan hidup 4,5 bulan (stage IV) dan 24,1 bulan (stage IA) sehingga kanker pankreas merupakan penyebab kematian kelima terbanyak di negara-negara maju termasuk Amerika Serikat dan Eropa. American Cancer Society memper-kirakan pada tahun 2017 terdapat 53.670 orang (27.970 pria dan 25.700 wanita) akan didiagnosis dengan kanker pankreas dan 43.090 orang (23.300 pria dan 20.790 wanita) akan meninggal karena kanker pankreas di Amerika Serikat (Bodmer 2012, American Cancer Society 2016). Kegagalan terapi konvensional kanker pankreas dibuktikan dengan dengan angka harapan hidup 18% dalam 1 tahun dan 4% dalam 5 tahun. Lebih dari 98% penderita kanker pankreas akan meninggal dunia dan sebagian besar pasien yang menderita kanker pankreas meninggal dalam enam bulan setelah diagnosis ditegakkan. Prognosis yang buruk ini karena ketidakmampuan mendiagnosis kanker pankreas pada stadium awal. Pankreas yang terletak jauh di dalam tubuh, sehingga tumor tidak dapat dilihat atau dirasakan oleh dokter selama pemeriksaan fisik rutin. Pasien biasanya tidak memiliki gejala sampai kanker telah menyebar ke organ lain. Keluhan dan gejala mulai timbul ketika kanker sudah dalam stadium lanjut dan metastasis ke nodus limfe regional dan organ-organ sekitar bahkan organ yang jauh (Thomson 2007, Steriti, Redlich 2003).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##