Deteksi dan Pola Kepekaan Antibiotik pada Extended Spectrum Beta Lactamase (Esbl) Eschericia Coli dari Sampel Urin Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Andi St Fahirah Arsal

Abstract

Latar belakang: Dengan kemajuan teknologi, jumlah jenis antibiotik yang bermanfaat secara klinis makin meningkat, sehingga pemilihan antibiotik yang kurang tepat dapat menimbulkan bakteri yang resisten. Dari penelitian yang sudah ada E.coli menunjukan prevalensi tertinggi sebagai penyebab infeksi di ICU pada beberapa rumah sakit di Indonesia. E.coli merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi nasokomial yang sering terjadi di rumah sakit. Resistensi E.coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan, khususnya antibiotika golongan β-lactam. Metode: Penelitian ini adalah penelitian true experimental post test only control design. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melakukan deteksi dan melihat gambaran pola kepekaan antibiotik ESBL yang diproduksi oleh E.coli dari sampel urin beberapa petugas kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 37 sampel urin petugas kesehatan rumah sakit Ibnu Sina tahun 2018, dimana petugas kesehatan IGD menunjukkan bahwa dari 23 sampel urin didapatkan sebanyak 7 orang (30,4%) sampel yang positif E.coli pengahasil ESBL. Sedangkan dari petugas kesehatan ICU menunjukkan bahwa dari 14 sampel urin didapatkan sebanyak 3 orang (21,4%) sampel yang positif E.coli penghasil ESBL yang telah diuji dengan pola kepekaan antibiotik Ceftriaxone (CRO), Ceftazidime (CAZ), Cefotaxime (CTX) dan Aztreonam (ATM). Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan 10 isolat sampel urin petugas kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina, dimana didapatkan 7 orang petugas kesehatan IGD dan 3 orang petugas kesehatan ICU yang teridentifikasi mengandung bakteri E.coli. yang memproduksi ESBL dengan hasil uji kepekaan antibiotik diperoleh Ceftriaxone (CRO) menempati urutan pertama disusul antibiotik Ceftazidime (CAZ), Cefotaxime (CTX) dan Aztreonam (ATM) yang didapatkan memiliki resistensi terhadap mikroba tersebut. Dan tidak didapatkannya perbedaan bermakna antara tempat kerja petugas kesehatan yang berada di IGD dan ICU Rumah Sakit Ibnu Sina terhadap resiko terinfeksi bakteri E. coli penghasil Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL).

##plugins.themes.academic_pro.article.details##