Gambaran Faktor Risiko Malnutrisi pada Anak Balita di Wilayah Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar Tahun 2019

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Hidro Muhammad Perdana
Darmawansyih Darmawansyih
Andi Faradilla

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Riskesdas tahun 2018, angka kejadian gizi kurang pada balita sebesar 17,7%. Wilayah Sulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah dengan peringkat 10 tertinggi untuk prevalensi gizi kurang/malnutrisi dan gizi buruk pada balita yaitu 25,6%, dan 6,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor risiko gizi kurang pada anak balita di Wilayah Kecamatan Tamalanrea.


Metode: Jumlah sampel pada penelitian ini 77 anak balita dengan gizi kurang. Adapun pengambilan data pada penelitian ini berdasarkan angka kejadian malnutrisi pada anak balita di beberapa Puskesmas Kecamatan Tamalanrea, data rekam medis dan melakukan interview langsung dengan menggunakan kuisioner. Faktor risiko yang diteliti adalah riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat penyakit infeksi, riwayat berat badan lahir, tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua, dan status sosial ekonomi.


Hasil: Dari 77 sampel pasien dengan gizi kurang, terdapat 59 (76,6%) anak balita yang tidak diberikan ASI eksklusif dengan gizi kurang, 39 (50,6%) anak balita yang memilki riwayat penyakit infeksi dengan gizi kurang, 42 (54,5%) anak balita yang memiliki riwayat berat badan lahir rendah dengan gizi kurang, 59 (76,6%) orang tua dari pasien dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang kurang dengan gizi kurang, 48 (62,3%) keluarga dengan status sosial ekonomi yang rendah dengan gizi kurang.


Kesimpulan: Anak yang tidak mendapatkan ASI eksklusif, memiliki riwayat penyakit infeksi, memiliki riwayat berat lahir rendah, memiliki orang tua dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah, dan status sosial ekonomi yang rendah lebih banyak mengalami malnutrisi.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##