Penyuluhan Stunting, Pemeriksaan Kesehatan dan Sirkumsisi di SD Negeri 1 Turatea, Kabupaten Jeneponto

Penulis

  • Sri Wahyuni gayatri Basri Dosen
  • Indah Lestari Daeng kanang Bagian Penyakit Dalam, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Sidrah Darma Bagian Ilmu Kesehatan anak, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Reniy Purnamasari Bagian Ilmu Bedah, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Marzelina Karim Bagian Mikrobiologi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia
  • Arni Isnaini Bagian Fisiologi, Universitas Muslim Indonesia, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/jpki.v4i2.264

Kata Kunci:

Stunting, pemeriksaan kesehatan, sirkumsisi

Abstrak

Prevalensi balita stunting di Sulawesi Selatan mencapai 27,2% pada 2022 dan Kabupaten Jeneponto merupakan wilayah dengan prevalensi balita stunting tertinggi di Sulawesi Selatan pada 2022, yakni mencapai 39,8%. Stunting atau balita pendek merupakan masalah kurang gizi kronis pada anak yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu kekurangan gizi pada anak, kekurangan gizi pada ibu,serta keamanan pangan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar masyarakat lebih mengetahui mengenai penyakit stunting yang telah mengalami peningkatan secara signifikan di daerah tersebut.Metode yang dilakukan yaitu dengan cara melakukan penyuluhan penyakit stunting, pemeriksaan kesehatan pada masyarakat umum dan skrining stunting pada anak serta melakukan sirkumsisi pada siswa. Dalam mencegah dan mengatasi masalah stunting maka perlu dilakukan kegiatan berkala agar pengetahuan lebih merata ke semua masyarakat sehingga angka kejadian stunting menurun.

Diterbitkan

2023-09-30

Terbitan

Bagian

Articles