Pelatihan Deteksi, Tatalaksana, Pencegahan Anemia Anak Usia Sekolah Di Madrasah Ibtidaiyah Fatthur Rahman Makassar

  • Irma Yanti Haidir Departemen Ilmu Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Nurfachanti Fattah Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Nadila Raudhani Departemen Parasitologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: anemia, sarapan, anak usia sekolah

Abstract

World Health Organization (WHO) dalam Worldwide Prevalence of Anemia melaporkan bahwa total keseluruhan penduduk dunia yang menderita anemia adalah 1,62 miliar orang dengan prevalensi pada anak sekolah dasar 25,4% dan 305 juta anak sekolah di seluruh dunia menderita anemia. Laporan Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa anemia defisiensi besi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia dengan prevalensi pada anak usia 5 - 12 tahun sebesar 29% dan di Kota Makassar sebesar 37,6%. Dampak anemia bagi siswa sekolah dasar adalah dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang fisik, rendahnya daya tahan terhadap penyakit, tingkat kecerdasan yang kurang dari seharusnya, prestasi belajar/kerja dan prestasi olahraga yang rendah. Selain itu, anemia pada anak akan berdampak pada menurunnya kemampuan dan konsentrasi belajar, mengganggu pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak sehingga menimbulkan gejala muka tampak pucat, letih, lesu dan cepat lelah sehingga dapat menurunkan kebugaran dan prestasi belajar. Salah satu cara untuk memberantas anemia pada siswa sekolah dasar adalah dengan membiasakan anak- anak sarapan untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan perilaku anak di sekolah.

References

WHO. Worldwide prevalence of anemia 1993 – 2005, WHO global database on anaemia. Geneva: WHO library cataloguing-in-publication data; 2008.

Arisman. Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.

Khomsan. Ekologi masalah gizi, pangan dan kemiskinan. Bandung: Alfabeta; 2012.

Riskesdas. Riset kesehatan dasar. Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.

Nirmala D. Gizi anak sekolah. Jakarta: Penerbit Buku Kompas; 2012.

Dewi M, Sutiari K, Wulandari L. Status anemia gizi besi dan konsumsi zat gizi pada anak usia sekolah di lima panti asuhan di kota denpasar. Arc. Com. Health; 2012.

Cakrawati D, Mustika NH. Bahan pangan gizi dan kesehatan. Bandung: Alfabeta; 2012.

Proverawati A, Misaroh. Manarche. Yogyakarta: Muha Medika; 2009.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman gizi seimbang.

Jakarta: Dir ektorat Jenderal Bina Gizi dan KIA; 2014.

Published
2021-03-29
Section
Articles