Pkm Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterolemia pada Tubuh dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol di Desa Paddingin Kabupaten Takalar

  • Zulfah Midah Fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia
  • Rezky Putri Indarwati Abdullah Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Muslim Indonesia
  • Fajriansyah Fajriansyah Bagian Farmakologi, Sekolah Tinggi Farmasi
Keywords: Tubuh Manusia, Hiperkolestrolemia, Penyakit jantung

Abstract

Tubuh manusia memerlukan kolesterol untuk terus memproduksi sel-sel yang sehat. Kadar kolesterol tinggi dalam darah bisa meningkatkan risiko penyakit jantung seseorang, karena timbunan lemak pada pembuluh darah. Timbunan lemak ini akan menghambat aliran darah dalam arteri, sehingga jantung bisa tidak mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang dibutuhkan. Hiperkolesterolemia tidak menunjukkan gejala apa pun. Satu-satunya cara untuk mendeteksi hiperkolesterolemia adalah dengan tes darah.

Upaya skrining hiperkolesterolemia membutuhkan partisipasi dari semua pihak, baik dokter pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar hiperkolesterolemia dapat dikendalikan. Sebagian besar masyarakat enggan untuk melakukan skrining hiperkolesterolemia. Penyebab keengganan tersebut beragam, mulai dari aspek biaya, keterjangkauan ke lokasi pemeriksaan, keterbatasan sarana prasarana maupun aspek waktu. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat untuk memfasilitasi hal tersebut.

Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan Sosialisasi Bahaya Hiperkolesterolemia Pada Tubuh Dan Pemeriksaan Kadar Kolesterol Di Desa Paddingin Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan.

Target luaran yang diinginkan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai Bahaya Hiperkolesterolemia Pada Tubuh, memberikan bahan ajar seperti banner, poster, leaflet bergambar yang mudah dimengerti dan dapat dipergunakan setelah kegiatan ini.

References

Departemen Kesehatan. Survei kesehatan nasional. Laporan Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2004.

Guyton, A.C dan Hall, J.E. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.

Kemenkes RI. 2014. Lingkungan Sehat, Jantung Sehat. Download from www.depkes.go.id/article/view/20141008000 2/lingkungan-sehat-jantung-sehat.html

WHO/SEARO. Surveillance of major non- communicable diseases in South–East Asia region. Report of an inter-country consultation. Geneva: WHO; 2005

Balitbang Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.

Garnadi, Y. 2012. Hidup Nyaman dengan Hiperkolesterol. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.

Matfin, G., Porth, C.M., 2009. Structure and Function of the Cardiovascular System. In: Pathophysiology Concepts of Aletered Health States Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins,482- 483.

Wulandari, dkk (2015). Jurnal Pengabdian pada Masyarakat. V olume 31, Nomor 4 Oktober – Desember 2016 Tentang Pemeriksaan Kadar Kolesterol Dan Tekanan Darah Pada Masyarakat Kota Jambi Sebagai Skrining Awal Penyakit Jantung Koroner. Universitas Jambi

Kaul P, Ezekowitz JA, Armstrong PW, et al., 2013, Incidence of heart failure and mortality after acute coronary syndromes. Am Heart J. 2013;165:379- 85.

Published
2022-08-12