Hubungan antara Durasi Ketuban Pecah Dini dengan APGAR Skor Neonatus

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Novia Anggraeni
Asriani Asriani
Rauly Rahmadani

Abstract

Latar belakang: Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan kondisi dimana pecahnya selaput ketuban sebelum adanya tanda persalinan. Durasi KPD menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi bayi baru lahir, semakin lama perlangsungan KPD maka akan menyebabkan hipoksia pada janin yang nantinya dapat dinilai menggunakan APGAR skor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara durasi ketuban pecah dini dengan APGAR skor neonatus.


Metode: Penelitian ini bersifat observasioal analitik dengan design penelitian Cross-sectional. Populasi penelitian ini ialah seluruh ibu yang didiagnosis KPD berdasarkan data rekam medik RSUD Syekh Yusuf Gowa periode Januari–Desember 2018. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang memiliki beberapa kriteria dan yang memenuhi sebagai sampel sebanyak 112 ibu dengan KPD.


Hasil: Durasi KPD <12 jam didapatkan skor APGAR sedang 12 kasus (10,71%) dan skor APGAR normal sebanyak 64 kasus (57,14%), sedangkan KPD dengan durasi >12 jam didapatkan skor APGAR berat 2 kasus (1,79%), skor APGAR sedang 24 kasus (21,43%) dan skor APGAR normal 36 kasus (32,14%). Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,000 (p < 0,05).


Kesimpulan: Terdapat hubungan antara durasi ketuban pecah dini dengan APGAR skor neonatus.  

##plugins.themes.academic_pro.article.details##