Penggunaan Laser CO2 Pada Penderita Kondiloma Akuminata Perianal dan HIV
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Latar Belakang: Kondiloma Akuminata (KA) atau venereal warts adalah infeksi menular seksual (IMS) disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) berbentuk papilomatosis, permukaan verukosa mengenai kulit dan mukosa. Lesi terdapat didaerah kelamin dan atau anus. Infeksi oleh HPV adalah IMS paling umum di seluruh dunia, mengenai 9 hingga 13 persen dari populasi umum yang terinfeksi. Di Indonesia, angka kejadian KA bervariasi, tetapi lebih banyak menunjukkan KA sebagai angka paling tinggi diantara IMS lain. Infeksi Menular Seksual dapat meningkatkan risiko terjadinya penyebaran infeksi oleh HIV, dan infeksi HIV juga memungkinkan peningkatan prevalensi terjadinya IMS. Infeksi HIV menjadi faktor resiko terjadinya penularan KA. Faktor risiko lain termasuk riwayat kontak seksual berganti pasangan, kontak seksual dengan sesama jenis, dan infeksi menular seksual lainnya.
Hasil: Dilaporkan pasien laki-laki 39 tahun, pekerja swasta, belum menikah, dengan keluhan benjolan kecil diperianal, kadang gatal, dialami sebulan sebelumnya. Pasien terkonfirmasi HIV dan mengkonsumsi obat Anti Retro Viral (ARV) 3 bulan sebelumnya. Pemeriksaan fisik ditemukan papul dan nodul, permukaan verukosa, batas tegas, konsistensi padat. Uji acetowhite menunjukan hasil positif. Pernah dilakukan terapi tinktura podofillin, tetapi tidak memberikan perbaikan. Dilakukan terapi bedah laser CO2 dan didapatkan respons yang baik.
Kesimpulan: Salah satu modalitas terapi yang aman dan memberikan respon perbaikan cepat bagi penderita KA dan HIV adalah dengan laser CO2