Hubungan Anemia dalam Kehamilan dengan Angka Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Latar belakang: Anemia kehamilan adalah kondisi ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl yang berisiko melahirkan berat bayi lahir rendah akibat kurangnya suplai darah pada plasenta yang akan berpengaruh pada fungsi plasenta terhadap janin. Adapun risiko perdarahan sebelum dan saat persalinan, bahkan dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya apabila ibunya mengalami anemia. Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan anemia dalam kehamilan dengan kejadian berat bayi lahir rendah khususnya di Puskesmas Tamangapa.
Metode: Analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Metode Pengambilan sampel consecutive sampling sebanyak 100 sampel.
Hasil: Hasil menunjukkan hubungan antara anemia kehamilan dengan kejadian berat bayi lahir rendah di Puskesmas Tamangapa melalui uji chi-square dengan nilai p-value 0.000 < 0.05. Berdasarkan uji analisis rank spearman angka correlation coefficient sebesar 0.463 Diketahui juga nilai sig. (2-tailed) kedua variabel yaitu variabel independent dan dependent adalah 0.000 < 0.05. Maka disimpulkan ada hubungan yang cukup kuat dan searah antara variabel independen dan variabel dependen.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang cukup kuat antara kadar hemoglobin dengan keluaran kehamilan; menyebabkan semakin rendah kadar hemoglobin, maka berat bayi lahir juga semakin rendah.