Analisis Penggunaan Antibiotik Pasien Demam Tifoid dengan Komplikasi dan Tanpa Komplikasi yang Dirawat di Rumah Sakit

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Hasta Handayani Idrus
Nurfika Utami
Rahmawati Rahmawati
Indah Lestari Daeng Kanang
Inna Mutmainnah Musa
Rasfayanah Rasfayanah

Abstract

Latar belakang: Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella enterica reservoir typhi, juga dikenal sebagai salmonella typhi (S. typhi). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana efek penggunaan antibiotik pada pasien demam tifoid yang komplikasi dan tanpa komplikasi.


Metode: Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, menggunakan  pendekatan Cross Sectional Study. Desain Cross Sectional  Study digunakan karena proses pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data yang telah ada sebelumnya di RSUD I Lagaligo Luwu Timur pada tahun 2021. Kriteria inklusi semua pasien yang terdiagnosis demam tifoid dengan dan tanpa komplikasi dengan analisis data menggunakan SPSS.


Hasil: Karakteristik penderita demam tifoid dengan komplikasi dan tanpa komplikasi berdasarkan terapi perawatan, diperoleh terapi perawatan paling banyak menggunakan ceftriaxon pada penderita dengan komplikasi sebanyak 21 orang (26,3%) dan tanpa komplikasi 22 orang (27,5%).


Kesimpulan: Terapi kausatif yang paling banyak digunakan pada penderita demam tifoid adalah penggunaan antibiotik golongan sefalosporin yaitu ceftriaxone dengan lama perawatan 1-14 hari.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##