Hubungan Hipertensi dengan Peningkatan Tekanan Intra Okuler di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Fadli Sufandy Sidik Rifai

Abstract

Latar belakang: Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan struktural dan fungsional pada organ-organ tertentu misalnya jantung, ginjal, otak dan mata.. Kondisi hipertensi menyebabkan meningkatnya retensi natrium. Meningkatnya retensi natrium akan menyebabkan penumpukan cairan di mata yang juga menekan nervus optikus. Hal ini dapat memicu peningkatan tekanan intraokuli akibat menumpuknya cairan dan menyebabkan hilang atau gangguan penglihatan akibat penekanan pada nervus optikus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan penigkatan tekanan intraokuli di Rumah Sakit Ibnu Sina. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitik dengan studi cross sectional dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan tekanan intraokuli dengan cara observasi dan pengumpulan data dilakukan secara simultan. Analisa data menggunakan uji spearman. Hasil: Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 50 orang yang menjadi sampel, yang mengalami hipertensi grade 1 dengan tekanan intra okuler yang tidak meningkat sebanyak 17 orang (34%) dan dengan tekanan intra okuler yang meningkat sebanyak 5 orang (10%). Sedangkan yang mengalami hipertensi grade 2 dengan tekanan intra okuler yang tidak meningkat sebanyak 7 orang (14%) dan dengan tekanan intra okuler meningkat sebanyak 21 orang (42%). menunjukkan bahwa hubungan antara hipertensi dengan peningkatan tekanan intra okuli yang terjadi pada pasien dirumah sakit Ibnu Sina Makassar, diperoleh nilai p < 0,05 (lebih kecil dari nilai α = 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian maka diambil kesimpulan bahwa ada hubungan secara statistik antara hipertensi dengan peningkatan tekanan intraokuli di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##