Update on the Diagnosis of Gestational Trophoblastic Disease

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Andi Friadi

Abstract

Penyakit trofoblas gestasional (PTG)/Gestational trophoblastic disease (GTD) terdiri dari kelompok mola hidatidosa yang terbagi menjadi komplit dan parsial, hingga kelompok Tumor trofoblas gestasional (TTG)/Gestational trophoblastic neoplasia (GTN) yang terdiri dari mola invasif, koriokarsinoma, dan placental site trophoblastic tumour/epithelioid trophoblastic tumour (PSTT/ETT). TTG dikategorikan menjadi dua yaitu yang tidak bermetastasis (hanya terbatas di uterus) dan yang bermetastasis (telah menyebar ke vagina, paru-paru atau otak). Penegakan diagnosis inisial PTG melalui pendekatan multimodalitas mencakup gejala klinis, kadar hCG dan pemeriksaan USG pelvis. Doppler membantu menilai angiogenesis dan karakterisitik neovaskularisasi PTG. Gambaran yang tampak pada USG akan menjelaskan gambaran pada histopatologinya. Pemeriksaan penunjang lain untuk PTG adalah rontgen thoraks, CT Scan dan MRI. Saat ini pemeriksaan imunohistokimia (IHK) dan polymerase chain reaction (PCR) sudah mulai digunakan untuk menentukan diagnosis PTG. Pemantauan hCG mempunyai peran penting dalam penatalaksanaan PTG. Tetapi karena terdapat beberapa pedoman yang menyatakan protokol berbeda-beda dalam pemantauan hCG, hal ini membuatĀ  para dokter spesialis obgin mempertanyakan mengenai pemantauan hCG pasca evakuasi. Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia mengeluarkan suatu Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Tumor Trofoblas Gestasional yang didalamnya terkait diagnosis dan penatalaksaan TTG.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##