Perbandingan Pemberian Ekstrak Daun Ketepeng Cina (Cassia alata L.) dengan Ketokonazol 2% terhadap Zona Hambat Malassezia Furfur
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Latar Belakang: Di Indonesia, penyakit pityriasis versicolor mempunyai insiden yang cukup tinggi. Terapi topikal direkomendasikan untuk infeksi lokal karena dermatomikosis superfisial yang hidup pada jaringan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dan ketokonazol 2% terhadap zona hambat malassezia furfur.
Metode : Pada penelitian ini terdapat tiga kelompok yaitu, kelompok yang diberi perlakuan dengan menggunakan ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dengan konsentrasi 50%, 75%, dan 100%, serta kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan ketokonazol 2% yang sebelumnya semua kelompok baik perlakuan maupun kontrol ditanam sediaan jamur malassezia furfur pada medium agar di cawan petri, lalu menggunakan metode disc diffusion.
Hasil : Diameter zona hambat ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.). Konsentrasi 50% menunjukkan hasil zona hambat sedang pada Malassezia furfur yaitu 9 mm, sedangkan pada konsentrasi 75% menunjukkan hasil 11 mm dan konsentrasi 100% menunjukkan hasil 13 mm dengan interpretasi zona hambat kuat pada malassezia furfur.
Kesimpulan: Ekstrak daun ketepeng cina (Cassia alata L.) dengan konsentrasi 75% dan 100% memiliki daya hambat kuat tetapi tidak sebanding denganĀ ketokonazol 2% dalam menghambat pertumbuhan jamur malassezia furfur.