Perubahan Paradigma pada Strategi Penanganan Karsinoma Hepatoseluler: Systematic Review

Penulis

  • rini bachtiar Divisi Gastroenterologi-Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Muhammad Luthfi Parewangi Divisi Gastroenterologi-Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Fardah Akil Divisi Gastroenterologi-Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Nu’man AS Daud Divisi Gastroenterologi-Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Susanto Hendra Kusuma Divisi Gastroenterologi-Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
  • Amelia Rifai Divisi Gastroenterologi-Hepatologi, Departemen Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.33096/umj.v7i1.150

Kata Kunci:

Karsinoma hepatoseluler, terapi target molekuler, penghambat immune checkpoint, kesintasan

Abstrak

Latar Belakang: Karsinoma hepatoseluler (KSH) membawa tantangan yang besar pada sistem kesehatan dikarenakan insidensi dan tingkat mortalitasnya yang tinggi. Sebagian besar pasien datang dalam stadium lanjut yang berespon buruk dengan terapi sistemik kemoterapi dan hormonal.
Isi: Beberapa tahun kebelakang, terjadi pertumbuhan pesat dalam pengembangan strategi manajemen KSH pasca ditemukannya terapi target sorafenib pada tahun 2007, disusul dengan ditemukannya kombinasi penghambat immune checkpoint yang bekerja secara efektif dalam memperpanjang kesintasan pasien KSH. Tinjauan literatur ini dibuat untuk membahas secara lengkap mengenai perubahan paradigma serta tantangan pada era terapi target dan penghambat immune checkpoint dalam manajemen KSH. Diharapkan tinjauan literatur ini dapat memberikan gambaran mengenai tantangan dan perubahan tatalaksana pada pasien KSH demi luaran yang lebih baik
Kesimpulan: Saat ini, terapi target dan penghambat immune checkpoint menjadi pilihan utama dalam strategi penatalaksanaan KSH stadium lanjut.

Diterbitkan

2022-06-30

Terbitan

Bagian

Review Article